berita narkoba

Berita Nasional Narkoba

Selasa, 20 November 2012

Polres Bitung Siap Perangi Narkoba

 
Bitung, bnn
Demi menyelamatkan masa depan anak bangsa yang penuh harapan dari cengkeraman narkoba khususnya di wilayah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Kepolisian Resort (Polres) Kota Bitung secara terus menerus memerangi perdagangan barang haram tersebut.

Sebagai salah satu pelabuhan internasional di Kawasan Timur Indonesia (KTI), Kota Bitung  yang terpaut sekitar 60 Km sebelah utara ibukota Provinsi Sulut, Manado, dijuluki sebagai pintu gerbang timur NKRI. Pasalnya, armada kapal dagang internasional dari Filipina, Jepang, bahkan Singapura dan Malaysia, menjadikan Pelabuhan Bitung sebagai tujuan potensial, sehingga pelabuhan yang tergolong cukup besar itu menjadi andalan bisnis dan salah satu aset primadona rakyat Sulut. Kendati begitu, potensi bisnis yang menghadirkan kemegahan sebuah kota pelabuhan internasional, sekaligus menjadikan Bitung sebagai bandar yang juga sarat maksiat.

Kapolres Bitung, AKBP Satake Bayu Sik, mengatakan kepada bnn di Mapolres Bitung medio Juli 2012, di balik kemegahan gerbang timur NKRI itu, tergelar berbagai perangkap maksiat seperti narkoba, minuman keras, perjudian, pelacuran, yang memang sangat akrab bagi kota-kota pelabuhan. Makanya, jika tidak diantispasi serius berbagai hal yang memicu berkembangnya hal-hal maksiat itu, Kota Bitung sekaligus akan menjadi gerbang maksiat yang menakutkan. "Terutama untuk narkoba, kalau tidak diperangi secara serius, potensinya akan meluas dan akan sangat mudah berkembang bila masyarakat luas tidak ikut berpartisipasi aktif mendukung Polri," kata Satake.

Polres Bitung sendiri, menurut Satake, sudah memiliki sejumlah langkah konkret berkaitan dengan upaya pencegahan bahkan pemberantasan perdagangan gelap narkoba. Pertama, jajaran Polres Bitung sudah melakukan himbauan secara luas kepada masyarakat Bitung lewat pemasangan spanduk-spanduk yang berisi berragam panduan anti-narkoba serta pencegahan untuk mengonsumsi alkohol. Kedua Polres turba menyosialisasikan ke sekolah-sekolah agar para murid kian mengenal dan mengerti bahaya narkoba itu. Wilayah masyarakat ini (sekolah, red), tutur Satake, adalah wilayah yang paling depan terserang narkoba, sehingga banyak kali ditemukan narkoba bersarang pada  kerumunan kaum pelajar atau para muda mudi. Dan yang ketiga, Polres Bitung mengupayakan dan mengembangkan tindakan razia berbagai lokasi club malam/hiburan, hotel, wilayah pelabuhan yang ada di kota Bitung, bahkan di rumah-rumah penduduk. "Di wilayah-wilayah rawan itu selama saya menjabat Kapolres Bitung, sudah dua kali kami berhasil mengungkap dan menangkap para  pemakai dan pengguna narkoba," ujar Satake. Di antara para tersangka yang tertangkap tangan ketika menggunakan barang haram itu, ada juga  yang menggunakan narkoba di rumah penduduk dan terjaring razia yang dilakukan Polres Bitung.

Itu sebabnya, kata Satake, jangan kaget dan heran kalau di Bitung tiba-tiba ada razia di perumahan penduduk. "Makanya saya minta kepada masyarakat sekota Bitung ini, untuk jangan pernah memakai narkoba dan jangan berhubungan atau juga berteman dengan pengedar atau pemakai narkoba. Itu bisa menjerumuskan dan menghancurkan masa depan, sekaligus risikonya di hotel Prodeo. Sebaliknya dia minta kepada seluruh masyarakat Bitung, untuk bekerjasa sama lewat mencari dan memberikan informasi yang akurat bila tahu atau menemukan ada pemakai dan pengedar narkoba yang berkeliaran di gerbang timur NKRI itu. (ape)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan meninggalkan pesan Anda.

Berita Nasional Narkoba