berita narkoba

Berita Nasional Narkoba

Selasa, 27 November 2012

Marak, Pembuangan Bayi di Jawa Barat


Bandung,  bnn
Warga Kampung Pasirkukun, Desa Padamulya, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, dihebohkan dengan penemuan mayat bayi yang diduga sengaja dibuang orang tuanya. Sesosok bayi yang ditemukan tewas itu terbungkus plastik putih mengambang
di Sungai Pasirkukun, Kampung Pasirkukun, Desa Padamulya, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, hari Kamis, 08 Nov 2012.  Jasad bayi yang diperkirakan baru lahir lantaran masih ada tali pusar dan air ketubannya itu, ditemukan sekitar pukul 10.00 oleh Yeti Nurjanah, warga setempat. Saat itu, Yeti sedang menyusui anaknya di pinggir sungai.

“Awalnya saya kira bangkai ayam karena hari masih pagi sekitar jam 06.00, jadi terlihat seperti sampah. Tapi ketika plastik itu mengeluarkan darah, saya pun curiga dan membukanya. Ternyata isi plastik itu mayat bayi perempuan,” kata Yeti ketika ditemui bnn di kediamannya yang letaknya tepat di samping Sungai Pasirkukun, hari Kamis sore, 08 Nov 12.

Yeti yang melihat mayat bayi itu langsung melaporkan kepada aparat setempat. Evakuasi mayat bayi tersebut baru dilakukan oleh pihak Polsek Majalaya setelah turun ke lokasi penemuan, dan diduga bayi itu hasil hubungan gelap. “Saat ditemukan, mayat bayi tersebut tidak memakai baju. Hanya dibalut  kain putih yang penuh bercak darah. Sementara kondisi mulai terlihat memar dan sudah membengkak,” tutur Yeti.

Pembuangan bayi tak hanya terjadi di Majalaya saja. Sebelumnya bayi berjenis kelamin laki-laki juga ditemukan seorang warga dusun Margamulya RT 01/10 Desa Hegarmanah, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Bayi itu ditemukan di parit dekat permukiman warga, hari Rabu, 06 Nov 12, sekitar pukul 23.15 malam.

Bayi itu pun diduga hasil hubungan gelap. Diperkirakan usianya belum genap satu minggu lantaran tali pusarnya masih utuh di tubuh ketika ditemukan. Ades (45), warga yang menemukan bayi itu mengatakan, awalnya hanya mendengar suara tangi san bayi di luar rumah. Namun ia berpikir bayi tersebut adalah anak warga kampungnya. Karena itu ia tak langsung ke luar rumah untuk memeriksanya.

“Setelah disambangi, ternyata bukan bayi itu yang menangis,” ujar Ades yang terkejut menemukan bayi itu di parit yang letaknya tak jauh dari rumahnya. Ia merasa curiga karena tangisan itu tak berhenti dan seperti membutuhkan pertolongan. Ades yang langsung membawanya ke dalam rumah tak tinggal diam. Ia pun langsung memberitahukan warga kampung dan melaporkan pe-nemuan bayi tersebut ke aparat setempat serta ke Polsek Jatinangor.

“Untuk saat ini bayi tersebut masih ada di rumah saya,” ujarnya ketika ditemui wartawan, hari Rabu, 07 Nov 12. Bayi tersebut, kata Ades, sempat dibawa ke puskesmas terdekat. Menurut bidan, kata Ades, bayi tersebut dalam kondisi fisik yang sehat. Karena itu banyak warga yang ingin merawat bayi laki-laki itu. “Saya tidak langsung mengijinkan karena tanggung jawabnya besar,” kata Ades.

Beberapa hari setelah kasus di Jatinangor itu, ditemukan lagi mayat bayi berjenis kelamin laki-laki, diduga baru berumur satu hari, di Jl Raya Arjasari, di Kampung Cirinu, RT 04 RW 07 Desa Lebak Wangi, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung. “Bayi ini saya temukan ketika saya sedang bersih-bersih selokan di depan Yayasan Nurul Mu’min At Taqwa. Mulanya ada anak kecil yang bilang pada saya ada kresek berisi da-ging sapi, karena ada darah di dalamnya, namun ketika dibuka isinya bayi,” kata Didi (56), penemu bayi tersebut di lokasi kejadian, hari Sabtu, 10 Nov 12.

Didi segera melaporkan kejadian itu pada RT setempat, dan akhirnya tidak lama setelah itu datang petugas. “Kata petugas yang datang itu, ternyata di leher bayi ditemukan bekas sayatan, dan di kepala bayi ada bekas pukulan benda tumpul,” ujarnya.

Begitu maraknya pembuangan bayi di Jabar. Apakah itu pertanda pemahaman tentang sex begitu rendah di negeri ini, dan kian meluas kasus perselingkuhan?  (dent)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan meninggalkan pesan Anda.

Berita Nasional Narkoba